Banyak temen2 yg berkomentar setelah menanyakan perihal biaya kursus di Kampung Drafter, “sekarang berbayar ya?”. He he he he…..Yang bertanya demikian berarti temen2 yg pernah melihat informasi kursus pada tahun 2012-2013 sampai pertengahan 2014. Ya dulu belajar di Kampung Drafter adalah gratis. Ada temen2 yg langsung mererspon dan langsung ikut belajar dan mendapatkan pekerjaan. Ada yang langsung merespon tersu berhenti ditengah jalan, ada yang masih ragu-ragu, ikut atau tudak, dll. Yang ikut juga ada yang ragu2 “masa gratis bisa mendapatkan pekerjaan?” he he he he, yang ragu2 akhirnya tidak yakin dan berhenti ditengah jalan. Ada yang ragu2 tapi terus memantu lewat FB.
Benar, dulu kursus gratis. Bahkan sekitar tahun 2010-an sudah mulai dirintis, meskipun tidak rutin.
Kursus Berbayar
Setelah kami mengevaluasi setiap periode kursus, kami mengambil kesimpulan:
1. Kursus gratis tidak menimbulkan keyakinan akan materi yang didapatkan akan benar-benar bisa dipakai untuk mendapatkan pekerjan. Akhirnya banyak yang berhenti ditengah jalan. Bahkan kadang2 pengajarnya sudah siap mengajar dan mempersiapkan peralatan untuk belajar
2. Karena tanpa biaya, maka peserta tidak merasa ada resiko apapun bila berhenti ditengah jalan
3. Banyak juga peserta yang hanya coba2 meskipun lebih banyak juga yang SANGAR SERIUS
4. Bila tidak berbayar maka hanya bisa mengandalkan instruktur yang memang bersedia berbagi ilmunya secara gratis (kami mengistilahkan sodakoh ilmu). Bila pengajarnya ada pekerjaan secara mendadak ke luar kota maka kegiatan belajar berhenti dulu sampai instrukturnya kembali.
5. Tidak bisa dibuat yang lebih berkembang lagi
Dari hasil evaluasi, maka kami coba menerapkan kursus berbayar. Tapi nilainya sangat kecil sekali. Hasilnya output lulusannya ada perbaikan meskipun belum seperti yang kami harapkan. Ada yang peserta mendaftar baru sekali masuk sudah tidak pernah datang lagi. AKhirnya kami berkesempulan dengan biaya yang sangat kecil banyak peserta masih belum yakin, bahwa sebenarnya nilai rupiah kursusnya adalah diatas 2.5 juta rupiah per paket. Akhirnya kami mengambil keputusan untuk menaikkan biaya meskipun nilainya tidak sampai 1/3 gaji pertama yang diterima oleh seorang drafter lulusan SMA/SMK dengan nol tahun pengalaman. Alhamdulillaah hasilnya cukup bagus!!!
Karena dengan mengeluarkan biaya maka peserta akan merasa “sayang” kalau berhenti ditengah jalan atau tidak sungguh2 dalam belajar. Dengan mengeluarkan biaya maka peserta akan berlatih BERANI MEMPERJUANGKAN cita-citanya. Selain itu kegiatan belajar bisa dikembangkan, karena akan bisa memberi honor pengajar dan tenaga pengelola lainnya. Kegiatan belajar akan bisa menjangkau lebih luas lagi, dan manfaatnya bisa lebih luas dirasakan oleh temen2 yang lain.
Sosiopreneur
Kampung Drafter dirintis sebagi bisnis yang bisa memberikan dampak sosial bagi masyarakat. Yaitu membekali keahlian, pada angkatan kerja sehingga mereka mempunyai daya saing. Mempunyai skill yang bisa ditawarkan dalam mencari pekerjaan. Mempunyai nilai jual. Sehingga mendapatkan pekerjaan yang bisa meningkatkan kemampuannya untuk lebih berkembang lagi. Kami berharap temen2 bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang tinggi lagi setelah mendapatkan pekerjaan. Makanya bukan hanya skill menggambar yang kami ajarkan tapi motivasi sehingga peserta bisa melihat peluang akan potensi dirinya mampu untuk meraih pencapaian yang lebih tinggi!!!
Materi yang diberikan dalam pelatihan adalah materi praktis yang biasa digunakan di dunia kerja. Kampung Drafter dirintis oleh praktisi yang berkecimpung dalam bidang engineering design and construction selama 23 tahun!. Sehingga peserta seperti “magang” langsung dengan yang sudah berpengalaman. Itulah mengapa kami menagatakan selesai kursus akan siap bekerja!
Dengan berbayar maka akan bisa digunakan membesarkan kegiatan belajar mengajar. Dengan Anda berkontribusi membayar maka Anda juga akan bisa mensubsidi temen2 yang kebetulan belum mampu untuk membayar. Jadi bermanfaat bukan? Kita ikut berkontribusi membangun sumber daya bangsa! Dan Insya Allaah itu juga merupakan amal kebaikan kita terhadap temen2 kita yang lain.
Berlimpahnya angkatan kerja adalah modal yang luar biasa untuk pembangunan, akan tetapi bila mereka tidak mempunyai skill yang memadai maka akan menjadi masalah sosial yang sangat serius!!! Negara-negara maju terbukti mereka adalah para penguasa teknologi. Kemampun mereka dalam bidang engineering bisa untuk mensejahterakan rakyatnya. Dimulai dari belajar engineering drawing, kami berharap temen2 bisa melihat bahwasannya temen2pun mempunyai kemampuan dan peluang yang sama untuk menjadikan negara kita menjadi negara yang maju dan sejahtera!!!!
Kampung Drafter, Investing in Human Resources through skill Sharing
Salam Hangat dan Jabat Erat Selalu