Sebelum menggunakan komputer, drafter dahulu bekerja dengan menggunakan meja gambar, pensil, penghapus, rapido, jangka, mal sablon huruf dan angka, mal lingkaran, elip, dll.
Dengan alat seperti itu sudah bisa dihasilkan karya-karya engineering yang luar biasa.
Yang membuat kita bisa menjadi drafter profesional adalah kemampuan kita dalam membuat gambar kerja yang baik, yang bisa mewakili obyek yang kita gambar. Membuat proyeksi yang tepat, membuat potongan, membuat zoom yang tepat, membuat dimensi yang baik, memberi notasi gambar yang jelas, dan yang tidak kalah penting semua disajikan mengikuti standar pembuatan gambar, sehingga gambar kerja yang kita hasilkan bisa dipahami oleh siapa saja bahkan oleh orang yang berbeda bahasa verbalnya dengan kita sekalipun.
Saya pernah membuat lines plan kapal laut dengan dengan menggunakan meja gambar. Membuat proyeksi garis-garis lekukan-lekukan bodi kapal laut dari denah, tampak depan dan tampak samping yang semuanya harus berhubungan lekak-lekuknya. Lalu membuat tabel semua koordinat yang jumlah kolom dan barisnya ratusan dengan menggunakan rapido dan sablon huruf dan angka. Dan tugas kuliah gambar kapal tersebut memaksa saya untuk begadangan setiap malam. He he he he….bahkan saya sempat tumbang sakit tipes setelahnya. (maklum mahasiswa bonek, kurang asupan gizinya)
Kalau dahulu drafter harus terampil dalam menggunakan alat-alat gambar manual, sekarang drafter harus terampil dalam menggnakan AutoCAD dll sesuai dengan software drafting yang diperlukan. Di atas semua itu kemampuan memahami gambar teknik yang baik adalah mutalk harus dikuasai karena drafter yang profesional adalah bukan hanya seorang operator AutoCAD yang hanya bisa menjiplak gambar.
Salam Hangat dan Jabat Erat