Besarnya jumlah penduduk usia produktif adalah modal dasar pembangunan suatu bangsa. Akan tetapi sebaliknya hak ini bisa menimbulkan masalah sosial yang besar bila mereka tidak mempunyai skill yang memadai untuk bekerja.
Akibat tidak mempunyai skill yang memadai untuk bekerja, dan juga tidak tahu bagaimana cara mendapatkan skill yang memadai dan cara mendapatkan pekerjaan, akhirnya banyak dari mereka, meski pendidikannya SMA, SMK atau yang lebig tinggi, mengerjakan pekerjan-pekerjan yang sebenarnya bisa dikerjakan oleh orang-orang yang kualifikasi pendidikannya lebih rendah, atau bahkan tidak sekolah sekalipun. Inilah yang kami sebut dengan “kemubadzairan” SDM. Padahal sebenarnya apabila mereka “dipoles” dengan cara “diupgrade” skill nya, dimotivasi serta ditunjukkan cara mendapatkan pekerjaan yang memadai, mereka mempunyai kemampuan untuk itu.
Kampung Drafter hadir untuk sedikit berkontribusi “memoles” dan “mengarahkan” agar “kemubadziran SDM” tidak terjadi!!!
Kampung Drafter Value Proposition & Social Impact
- Mengembangkan SDM Indonesia, terutama bagi mereka yang kurang beruntung secara ekonomi agar mempunyai nilai tambah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga bisa meningkatkan kualitas dirinya baik dari sisi ekonomi maupun sisi akademisnya. Dan selanjutnya akan menghasilkan generasi yang lebih baik lagi.
- Memberi nilai tambah mahasiswa jurusan teknik untuk menguasai gambar teknik mesin, sipil, dan arsitektur yang sesuai dengan kaidah-kaidah gambar teknik, beserta penerapannya di dunia kerja, sehingga selain bisa digunakan untuk mengerjakan tugas kuliah juga sebagai persiapan memasuki dunia kerja.
- Sebagai tempat belajar bagi siapa saja yang tertarik pada dunia engineering untuk menumbuhkan budaya “invention” (penemuan) di masyarakat sehingga kita menjadi bangsa yang mandiri.
Kampung Drafter History
Berangkat dari pengalaman kami hidup ditengah-tengah perkamkampungan, mengalami, melihat dan merasakan kehidupan masyarakat yang termarjinalkan, yang bekerja hanya untuk “menyambung” hidup bukan “memperbaiki kualitas’ hidup. Ada yang putus sekolah, ada yang bisa berjuang sampai lulus SMA, SMK bahkan sarjana, tapi setelah itu mereka tidak tahu harus kemana.
Keprihatinan para ibu-ibu melihat anak-anak mereka masih menganggur, bahkan ada yang terpengaruh ke “dunia yang tidak baik”.
Melihat tetangga-tetangga dari kakek, anak sampai cucu, masih menganggur. Bekerja serabutan seadanya.
Melihat para ibu-ibu yang matanya berbinar kegirangan ketika suaminya, anaknya mendapatkan pekerjaan, bahkan ketika pekerjannya pun hanya sekedarnya, yang penting bisa buat menyambung hidup, belum sampai pada tahap meningkatkan kualitas hidup.
Kampung Drafter hadir untuk sedikit berkontribusi “memoles” dan “mengarahkan” agar “kemubadziran SDM” tidak terjadi!!!
Kampung Drafter dirintis sejak tahun 2010 oleh Muhammad Yusuf, seorang senior design engineer sekaligus instruktur dan motivator SDM “kelas rakyat jelata”, yang biasa dipanggil dengan Kang Yusuf dan Dieny Ferbianty, seorang ASN ber-integritas tinggi di pemerintah Kota Bandung yang biasa dipanggil dengan Teh Dini.
Menggunakan ruangan belajar di Masjid Al-Mubarokah, di Kelurahan, Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kaler, Bandung. Kang Yusuf mengajar gambar teknik. Belajar dengan lesehan menggunakan bangku-bangku ngaji. Mencarikan pinjaman laptop untuk peserta yang belum punya. Sampai akhirnya bisa mempunyai tempat dan mengalih fungsikan garasi rumahnya sebagai tempat belajar. Masih sederhana, tapi sudah lebih nyaman dan menjadi ruang yang hangat untuk berbagi pengetahuan. Mempersiapkan SDM bangsa agar meningkat kualifikasinya.
Kampung Drafter Founders
Muhammad Yusuf, biasa dipanggil Kang Yusuf, seorang senior design enginner, alumni Politeknik Perkapalan ITS, Surabaya (sekarang PPNS). Setelah sembilan tahun bergabung dengan PTĀ Industri Pesawat Terbang Nusantara (PT IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia), sebagai Aircraft System Designer. Seetalah itu bergabung dengan PT. Motorola Indonesia Jakarta, sebagi Project Engineer. Selanjutnya bergabung dengan sebuah konsultan Engineering Powerplant sebagi Design Engineer, mendesain Boiler baik untuk keperluan PLTU maupun untuk proses produksi di industri. Setelah bergabung dengan perusahaan kontraktor di bidang engineering, dan konstruksi di Bandung untuk pekerjaan-pekerjaan arsitektur, sipil, mekanikal, elektrikal dan pengolahan instalasi air minum (water treatment plant), sejak 2016 fokus mengelola Kampung Drafter sekaligus sebagai instruktur dan motivator SDM “kelas rakyat jelata”.
Dieny Ferbianty, biasa dipanggil Teh Dini, alumni Program Magister Studi Pembangunan ITB, Bandung.
Project management short course di Maastricht School of Management (MSM), Belanda dan Public Private Partnership (PPP) Miyazaki University, Jepang.
Bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara, Fungsional Perencana di Bidang Sarana dan Prasarana Infrastruktur, Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang), Pemerintah Kota Bandung. Orang di balik pemilihan Quote-qoute yang di tampilkan di Bandung Planning Gallery.