Membuat Segitiga Siku-siku dan Teorema Pitagoras

konstruksi geometri
Konstruksi Geometri Segitiga Siku-siku

Geometri mempelajari ukuran dan bentuk benda, hubungan antara garis lurus dan melengkung dalam bentuk gambar. Pada zaman kuno geometri digunakan untuk mengukur tanah dan pembuatan sudut siku-siku ketika membuat bangunan. Pada waktu pembangunan piramida, Orang Mesir kuno membuat sudut siku-siku dengan menggunakan tali yang ditandai dengan simpul pada setiap 3, 4, dan 5 bagian dengan cara menarik tali yang diikatkan pada pasak yang ditancapkan ke dalam tanah.

Pada abad ke 6 SM, Pitagoras mempelajari cara ini untuk mendapatkan sudut siku-siku dan membuktikannya bahwa segitiga dengan formasi 3,4,5 menghasilkan sudut siku-siku. Teori (a2 + b2 = c2 ) disebut dengan Teori Pitagoras.

Semoga Bermanfaat
Salam Jabat Erat
Kampung Drafter
Belajar Gambar Teknik Mesin dan Bangunan dari Ahlinya
085795561584

Kekokohan dan Stabilitas Geometri Segitiga Pada Rancangan Arsitektur

Segitga sama sisi adalah bentuk poligon yang paling sederhana, hanya terdiri dari tiga garis yang sama panjang yang terhubung pada tiga simpul. Sebuah bidang tidak akan bisa terbentuk hanya dengan dua buah garis, dibutuhkan tiga garis. Segitiga adalah simbol harmoni dan kesadaran manusia.

geometri segitiga
konstruksi Geometri segitiga pada struktur jembatan baja

Geometri dan arsitektur adalah dua disiplin ilmu yang secara fundamental terkait. Salah satu bentuk geometris yang paling dikenal adalah segitiga. Segitiga diidentifikasikan oleh tiga sudut yang dihubungkan melalui segmen garis untuk membentuk bentuk tiga sisi. Dua bentuk segitiga paling umum yang digunakan dalam arsitektur adalah sama sisi dan sama kaki.

segitiga arsitektur
Geometri Segita Pada Desain Struktur Hearst Tower Manhattam

Wujud dan pola segitiga sering digunakan dalam sistem struktur karena memberikan kekuatan dan stabilitas. konfigurasinya tidak dapat digeser tanpa membengkokkan atau merusak salah satu dari ketiga sisinya.

geometri segitiga
Segitiga Pada Desain Arsitektur Struktur 30 St. Mary Axe London

Dari sudut padang visual murni, wujud segitiga juga stabil ketika berdiri pada salah satu sisinya. Akan tetapi, jika diminta berdiri pada salah satu titiknya, wujud segitiga menjadi dinamis. Ia dapat muncul pada keadaan keseimbangan yang statis atau menyiratkan gerakan karena ia cenderung berada pada salah satu sisinya.

segitiga arsitektur geometri
Geometri Segitiga Pada Desain Arsitektur 30 St. Mary Axe

Ciri dinamis wujud segitiga tersebut juga karena hubungan berujung tajam ketiga sisinya. Karena sudut ini dapat beragam besarnya, segitiga lebih fleksibel daripada persegi dan persegi panjang. Selain itu, segitiga dapat dengan nyaman dikombinasikan unetuk membentuk sejumlah persegi, kotak, dan wujud poligon lain yang tak terbatas.

Sumber: Desain Interior dengan Ilustrasi, Francis D.K. Ching. Corry Binggeli

Salam Jabat Erat

Semoga Bermanfaat
Salam Jabat Erat
Kampung Drafter
Belajar Gambar Teknik Bangunan dari Ahlinya
085795561584

Struktur Cangkang Pada Sistem Struktural Bangunan

Struktur cangkang atau shell, di alam dapat kita jumpai pada bentuk perisai dari tumbuh-tumbuhan maupun binatang, meskipun bentuknya tipis, tapi kuat dan kokoh. Seperti halnya kulit labu yang kering, kulit telur, kulit kerang dan tempurung kepala kita. Ciri-ciri dari perisai yang kokoh adalah bentuknya yang lengkung dan berbahan keras serta padat.

struktur tipis
Struktur cangkang sydney opera house

Struktur cangkang adalah struktur tipis dan berupa pelat lengkung yang dibuat dari beton bertulang. Cangkang dibentuk untuk menyalurkan gaya yang diaplikasikan oleh tegangan membran – tegangan tekan, tarik dan geser pada bidang permukaannya. Cangkang mampu menahan gaya yang relatif cukup besar jika aplikasi gaya merata. Karena ketipisannya, struktur cangkang memiliki ketahanan tekuk yang rendah, serta tidak cocok beban-beban terpusat.

struktur cangkang
Gedung Opera Sydney Opera House

Struktur cangkang pada umumnya menerima beban yang merata dan dapat menutup ruangan besar dibandingkan dengan tipisnya pelat cangkang tadi. Oleh karena itu struktur cangkang paling baik digunakan pada bangunan dengan bentang besar tanpa pembagian pada interior seperti stadion, stasiun, pasar, masjid exibition hall, dang bangunan bentang besar lainnya.

struktur shell
Proses Konstruksi Pembangunan Sydney Opera House

Sistem Struktural Bangunan

sistem struktural
Sistem Struktural Bangunan

Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian-bagian sistem struktur itu sendiri.

  • Superstruktur atau struktur atas adalah perpanjangan vertikal bangunan di atas fondasi
  • Kolom, balok, dan dinding penopang menyokong struktur lantai dan atap.
  • Substruktur atau struktur bawah adalah struktur dasar yang membentuk fondasi sebuah bangunan.

Ilustrasi Konstruksi Bangunan

Franchis D.K. Ching

Belajar Gambar Teknik Konstruksi Dari Ahlinya:

085795561584(wa)

 

 

Standar Kait Besi Sengkang/ Begel

Mengapa Ujung Kait Sengkang Harus Dibengkokkan?

kait besi sengkang
Standar Pembesian Pada Sengkan/ Begel

Penggunaan besi yang sesuai dengan standar strukturpun belum menjamin sebuah struktur akan tahan terhadap gempa yang kuat apabila besi beton tidak dirangkai dengan benar. Salah satunya pembengkokan yang harus dilakukan pada ujung kait sengkang atau begel.

Ujung kait sengkang ditekuk dan panjang > 6 diameter besi atau > 50 mm adalah untuk mencegah terlepasnya sengkang yang bisa menyebabkan pecahnya struktur beton ketika terjadi goncangan gempa yang kuat

Jauhkan Sakelar Dari Tempat Yang Basah

Sakelar listrik ditempatkan pada lokasi yang dibutuhkan, akan tetapi jauhkan dari air atau area yang basah. Sakelar TIDAK BOLEH ditempatkan di tempat yang bisa diakses dari bathub atau shower karena bisa sangat berbahaya ketika tubuh dalam keadaan berendam atau basah terus menekan sakelar.

Semoga Bermanfaat
Belajar Gambar Teknik Konstruksi
085795561584

Pengaruh Inersia Gempa Bumi Terhadap Struktur Bangunan

inersia bangunan
Inersia Yang Bekerja Pada Struktur Bangunan Ketika Terjadi gempa Bumi

Gempa bumi tektonik merupakan gejala alam yang telah terbukti
mempunyai daya rusak yang hebat. Terjadinya gempa bumi disebabkan
hancurnya material kulit bumi di daerah patahan akibat terjadinya
pergeseran dua lempeng tektonik yang saling berbeda arah.
Hancurnya material kulit bumi tersebut mengakibatkan terpancarnya
energi gempa yang menjalar dari pusat gempa (hipocentre) ke
permukaan dan dipermukaan bumi. Besarnya gempa tergantung dari
waktu ulang (returnperiod) kejadian. Semakin panjang waktu
getarnya (energi potensial) maka gempa semakin besar.

Bekerjanya gempa pada bangunan dapat diilustrasikan sebagai
berikut:
Bayangkan kita sedang berdiri di atas bak sebuah truk menghadap
ke samping dengan kaki terbuka, kaki kanan di belakang dan kaki
kiri di depan. Tiba-tiba truk dijalankan lalu direm dan
dijalankan lagi ke belakang. Apabila kecepatan awal sangat tinggi
(percepatan besar) maka kemungkinan besar kita akan langsung
terjatuh ke arah belakang sebelum truk direm. Tapi apa bila truk
bergerak dengan pelan, maka pada awalnya akan terasa mau terjatuh
ke belakang, kaki kanan kita akan merasa tertekan, sebaliknya
kaki kiri akan terangkat. Mekanisme mau jatuh ke arah belakang
terjadi karena berat tubuh kita berusaha melawan pergeseran tubuh
ke depan. Gaya ini adalah gaya inersia (Newton: gaya
inersia=percepatan x berat massa). Menurut Newton makin besar
percepatan maka makin besar gaya inersianya dan makin berat massa
maka makin besar gaya inersia. Mekanisme berikutnya, setelah
tubuh kita “tertinggal” oleh kaki yang sudah bergerak ke depan
mekanisme berikutnya, setelah tubuh kita “tertinggal” oleh
kaki yang sudah bergerak kedepan (karena gaya inertia) tubuh
kita akan mengayun kedepan berusaha berada diatas kaki
kembali, tapi pada saat yang hampir bersamaan gerak truk sudah
kebelakang lagi demikian seterusnya. Mekanisme ini akan
berlanjut sampai truk berhenti atau setelah kita terjatuh.
Dapat kita bayangkan lebih lanjut, kalau arah menghadap kita
dirubah menjadi kedepan, maka “perilaku” tubuh kita akan
berbeda, atau kalau salah satu tangan kita membawa ember berisi
air, “perilaku” tubuh kita a berbeda lagi. llustrasi ini
walaupun tidak sempurna tapi dapat menggambarkan apa yang
dilalami bangunan saat digetarkan/digoncang oleh gempa. Gempa
bumi menggetarkan pondasi banqunan melalui tanah, getaran
tersebut tidak beraturan dan dirambatkan ke atas melalui
komponen-komponen vertikal, disebarkan secara horizontal melalui
diafragma (lantai/atap) dan seterusnya. Percepatan tanah dan
berat massa mentukan besarnya gaya inersia (Newton), di samping
itu menurut Arnold, bentuk dan ukuran bangunan, sifat dan
penatean elemen elemen struktural, serta sifat dan penataan
elemen elemen non struktural yang didefinisikaan sebagai
konfigurasi bangunan” selanjutnya disebut “konfigurasi” saja)
sangat berpengaruh terhadap perilaku bangunan bila digetarkan
oleh gempa. Jadi besarnya gaya-gaya yang bekerja pada komponen-
komponen struktur pendukung gampa tidak hanya karena gaya inertia
menurut Newton,

“Konfigurasi” pada prinsipnya dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu “konfigurasi” serhana dan “konfigurasi” tidak sederhana. “Konfigurasi” tidak sederhana mengakibatkan perilaku bangunan tidak sederhana, dinamis dan ada resiko terjadinya perbedaan antara perilaku nyata dengan rancanqan struktur, sehingga berpotensi terjadi mekanisme-mekanisme kegagalan struktur yang berbahaya seperti: torsi pada massa bangunan, soft storey, set back, short column, strong beam ­ weak column. “Konfigurasi” tidak sederhana juga mengakibatkan struktur bangunan tidak efisien.

Keamanan dan efisiensi bangunan merupakan bagian yang mendapat perhatian penting perancang struktur. Rancangan struktur dilandasi falsafah: keamanan jiwa pengguna gedung, keamanan materi, dan kekuatan struktur. Dalam Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia Untuk Gedung Tahun 83 disebutkan: bangunan tidak roboh terhadap gempa skala besar; elemen struktural boleh rusak dalam batas batas tertentu, tapi elemen struktural tidak rusak terhadap gempa skala menengah; dan bangunan tidak boleh rusak sama sekali terhadap gempa skala kecil. Dengan falsafah ini, kekuatan elsatik struktur diperhitungkan terhadap gempa kecil, sedangkan untuk gempa besar beban harus dapat diterima oleh daktilitas struktur. Kekakuan struktur sangat berperan mengurangi kerusakan-kerusakan komponen-komponen serta elemen-elemen struktural maupun non struktural. Kinerja struktur yang mampu berperilaku seperti ini, dirancang oleh perancang struktur, namun arsitek sebagai perancang sangat berperan menghasilkan “konfiqurasi”nya.Kerja sama antara arsitek dan perancang struktu menjadi kata kunci yang penting.

Pendekatan perancangan struktur dan pendekatan perancangan
arsitektur didaerah gempa tidak harus saling berbenturan walaupun
persyaratan-persyaratan struktur dalam seismic design sangat
ketat, Dengan tidak meninggalkan prinsip perancangan arsitektur:
kegunaan, kekuatan dan estetika (Vitruvius), bagi arsitek tidak
jarang persyaratan-persyaratan struktural tidak menjadi kendala,
tapi bisa menjadi pemicu ide, sedangkan perancang struktur
“konfigurasi” (baca: ide arsitek) yang tidak se-derhana bisa jadi
pemicu ide pemecahan struktur, untuk itu diperlukan koordinasi
yang baik sejak awal proses perancangan antara arsitek dan
perancang struktur sangat diperlukan.

Sumber:
Gempa Bumi, Pengaruhnya Terhadap Tampilan Bangunan
Oleh B Satya W maer

Semoga Bermanfaat salam Jabat Erat
Kampung Drafter​
Tempat Belajar Gambar Teknik Konstruksi
085795561584

Arsitektur Sebagai Seni Bangunan

KONSEP BANGUNAN
Rainbow-Housing Park Grandeur PuneKONSTR

Ketika kita berbicara tentang arsitektur sebagai seni bangunan, kita harus mempertimbangkan sistem-sistem konsep aturan berikut ini sebagai bahan pertimbangan faktor fisik konstruksi:

  • Definisi, skala, proporsi, dan organisasi ruang interior sebuah bangunan
  • Urutan aktivitas manusia berdasarkan skala dan dimensi
  • Pengelompokan zona fungsional ruang pada bangunan berdasarkan tujuan dan penggunaannya
  • Akses menuju bangunan, jalur lalu lintas horisontal dan vertikal dalam bangunan
  • Kelayakan kualitas bangunan: bentuk, ruang, pencahayaan, warna, tekstur, dan pola
  • Bangunan sebagai komponen integral dari lingkungan alami dan lingkungan buatan di sekitarnya.

Ilustrasi Konstruksi Bangunan, Francis D.K. Ching, Casandra Adams

Ukuran Kolom, Balok, Sloof dan Ring Balk Rumah Tahan Gempa

Dimensi dan pembesian kolom, balok sloof dan balok ring yang diterbitkan oleh Plang Merha Indonesia sebagai pedoman pembangunan rumah satu lantai tahan gempa.

dimensi balok
Dimensi Sloof, Balok dan Kolom

Balok Sloof

  • Begel, besi diamater 8 mm
  • Jarak antar begel 150 mm, atau 125 mm bila menggunakan begel dengan diameter 6 mm
  • Besi tulangan berdiameter 12 mm

Kolom

  • Begel, besi diamater 8 mm
  • Jarak antar begel 150 mm, atau 125 mm bila menggunakan begel dengan diameter 6 mm
  • Besi tulangan berdiameter 12 mm

Ringbalk dan Balok Lintel

  • Begel, besi diamater 8 mm
  • Jarak antar begel 150 mm, atau 125 mm bila menggunakan begel dengan diameter 6 mm
  • Besi tulangan berdiameter 12 mm

Semoga Bermafaat

Kursus Gambar Teknik Konstruksi

085795561584

Mencegah Terjadinya Keruntuhan Bangunan Ketika Terjadi Gempa Bumi

struktur tahan gempa
Konstruksi Bangunan Tahan Gempa

Suatu gempa terdiri dari serangkaian getaran longitudinal dan transversal yang diinduksi dalam kerak bumi akibat pergerakan lempeng-empeng bumi secara tiba-tiba. Guncangan gempa menyebar sepanjang permukaan bumi dalam bentuk gelombang dan akan melemah secara logaritmis pada arah menjauh dari pusat gempa. Sementara gerakan dalam tanah ini adalah gerakan tiga dimensi, komponen gerakan horisontalnya merupakan pertimbangan penting dalam proses desain struktural; Karena elemen penahan beban vertikal suatu struktur biasanya lebih mampu menahan tambahan beban vertikal. Pada saat bangunan bergetar maka timbul gaya-gaya pada struktur bangunan karena adanya kencenderungan massa bangunan untuk mempertahankan dirinya dari gerakan. Gaya yang timbul ini disebut dengan gaya inersia.

Bangunan tahan gempa adalah bangunan yang merespon gempa dengan sifat daktilitas yang mampu bertahan dari keruntuhan, dan memiliki fleksibilitas untuk meredam getaran gempa.

Prinsip bangunan tahan gempa:

1. Kekakuan strukur

Prinsip kekakuan struktur menjadikan struktur lebih solid terhadap goncangan. Kekakuan struktur dapat menghindarkan kemungkinan bangunan runtuh saat gempa terjadi. Kolom-kolom dan balok pengikat harus kuat dan ditopang oleh pondasi yang baik pula.

2. Fleksibilitas
Ketika terjadi gempa struktur bangunan dirancang agar bisa bergerak dalam skala kecil, misalnya dengan menggunakan prinsip hubungan roll pada tumpuan-tumpuan beban, yaitu jenis hubungan pembebanan yang dapat bergerak dalam skala kecil untuk meredam getaran.

3.Bahan material yang ringan dan berkualitas yang baik

Makin berat bangunan maka makin besar daya massa jika terjadi gempa bumi yang bisa membahayakan jika runtuh dan lebih ringan sehingga tidak sangat membebani struktur yang ada.

Reaksi bangunan pada saat gempa terjadi bergantung pada cara pembangunan dan bukan pada tahap perencanaan. Mutu material yang baik penting untuk menjamin ketahanan material dalam menahan beban gempa.

4. Massa yang terpisah-pisah

Prinsip massa yang terpisah-pisah, yaitu memecah bangunan dalam beberapa bagian menjadi struktur yang lebih kecil sehingga struktur ini tidak terlalu besar dan terlalu panjang karena jika terkena gempa harus meredam getaran lebih besar.

5. Kesatuan Struktur (Struktur Atap, struktur dinding, struktur pondasi )

Prinsip dasar dari bangunan tahan gempa adalah membuat seluruh struktur menjadi satu kesatuan sehingga beban dapat ditanggung dan disalurkan bersama-sama dan proporsioanal. Bangunan juga harus bersifat ulet (ductile), sehingga dapat bertahan apabila mengalami perubahan bentuk yang diakibatkan oleh gempa.

6. Perbandingan Tinggi dan Lebar Bangunan
Tinggi bangunan tidak melebihi empat kali lebar bangunan.

Semoga Bermanfaat
Salam Jabat Erat
Kampung Drafter
Tempat Belajar Gambar Konstruksi
085795561584
www.kampungdrafter.com