Semalam belajar dengan Pa Mamat, yang tujuan utamanya belajar menguasai AutoCAD dan gambar teknik konstruksi adalah untuk membantu pekerjaannya dalam menghitung keperluan material yang memutuhkan kecepatan bahkan percepatan dan yang tidak kalah
penting adalah kepresisian. Sebagai estimator keperluan material harus paham mengenai bentuk desain yang harus dihitung, juga jenis material yang digunakannya beserta ukuran satuan material yang ada di pasaran. Kalau sebagai drafter tugasnya sampai gambar selesai, sebagai estimator tugasnya adalah menghitung volume gambar yang dibuat oleh drafter. Kalau bentuk desain pondasi, dinding, lantai, kolom, balok, maupun atap yang bentuknya sudah umum lain halnya untuk arsitektur landsacape yang bentuknya selalu berubah. Misalnya bentuk taman dan kolam yang desainnya dikonstruksi dari elemen-elemen arc yang bersambung dan berkelok-kelok tentu memerlukan pendekatan tersendiri dalam menghitung luasannya. Kalau penghitungannya lewat gambar dalam bentuk hard copy tentu memerlukan perjuangan yang sangat keras. Tapi dengan menggunakan
AutoCAD penghitungan luas bentuk-bentuk yang tidak umum akan dengan mudah untuk dihitung. Tentunya membutuhkan trik-trik tersendiri, misalnya bagaimana menjoin elemen-elemen pembentuknya, yang kadang-kadang tidak bisa dijoin dan harus
“dibongkar” dulu serta direkonstruksi lagi.
Dan yang lebih penting lagi, sebagai yang bertugas menghitung quantity material adalah ketika semua bagian akan mengkonfirmasi mengenai jumlah perhitungan yang dilakukan apakah sudah benar? Darimana Anda mendapatkan angka sebesar itu?
Apalgi bila si Bos dengan muka ketus bertanya. Loe ngitungnya dari mana? he he he he. Bila kita menghitung secara manual dan menuangkannya dalam format excel tentu akan kesulitan ketika harus menjelaskan kronologis perhitungannya. Akan tetapi bila kita hitung dengan AutoCAD dan menampilkannya dalam gambar yang rapi maka kita akan bisa menjelaskan kronologisnya dengan baik dan yakin!
Yang pernah diberi tugas menghitung keperluan material tentu pernah merasakan “tekanan” yang luar biasa dalam meeting dan merasa seperti orang “bodoh” (he he he) kita kita kebingunan karena tertekan dengan pertanyaan-pertanyaan yang “menghardik”
yang membuat kita merasa seperti orang “bodoh” yang tidak bisa menghitung bahkan 2×2 berapa kita sampai kesulitan menghitungnya. He he he he…..
Bagi teman-teman drafter. Kita harus paham dengan apa yang kita gambar, karena kita harus menjadi estimator, designer atau engineer!
semoga Bermanfaat
Salam Hangat dan Jabat Erat Selalu
Kampung Drafter
Tempat Belajar Engineering Design Drafting