Ketika kita sedang membuat gambar kerja dua dimensi (2D), entah itu gambar teknik mesin, arsitektur, sipil, interior atau yang lainnya, sebenarnya kita sedang menggambar hasil proyeksi ortogonal obyek 3 dimensi (3D) menjadi 2 dimensi. Jadi meski tampilan bentuk yang kita gambar adalah 2 dimensi akan tetapi kita atau orang yang membaca obyek yang kita gambar sudah bisa membayangkan bentuk 3 dimensi-nya.
Agar gambar 2 dimensinya benar-benar bisa merepresentasikan obyek 3 dimensinya maka dibuatlah beberapa view atau tampak sesuai dengan tingkat kerumitan bentuk 3 dimensinya.
Ada yang cukup ditampilkan secara satu view, 2 view, 3 view atau terkadang 4 dan beberapa auxliary view dan terkadang harus dilakukan pemotongan biar jelas. Semua view tadi merupakan hasil proyeksi ortogonal. Sehingga bila gambar sudah dibuat dengan proyeksi ortogonal yang benar, maka siapapun yang membaca gambar 2 dimensi tersebut, mereka semua akan bisa menafsirkan dengan penafsiran yang sama bentuk obyek 3 dimensinya.
Itulah hakikat dari gambar teknik. sifatnya universal, hanya ada satu tafsir. Itulah kenapa obyek yang dirancang di Jepang, bisa difabrikasi di Indonesia, Malaysia, Vietnam dll.
Sebagai pemula gambar proyeksi untuk membuat gambat kerja dua dimensi (2D) harus dipahami dengan baik. Karena gambar kerja dibuat dalam bentuk gambar 2d. Yang dibawa ke lapangan untuk dibangunan atau difabrikasi adalah gambar yang diprint di kertas bukan laptop.
Semoga Bermanfaat
Salam Jabat Erat
Kampung Drafter
Belajar Gambar Teknik Mesin dan Teknik Bangunan dari Ahlinya